What you'll learn
- Mencari Ide
- Mengembangkan Ide
- Apresiasi Puisi
- Kurasi Puisi
Requirements
- siapapun bisa menulis membaca
Description
Mengapa Anda Harus Mempelajari Puisi
Banyak penulis menulis puisi dengan berbagai alasan dan ada juga yang tidak memiliki alasan. Tetapi di bawah ini adalah alasan mengapa Anda harus memberi kesempatan pada puisi.
1. Untuk pemahaman bahasa yang lebih baik
Bahasa apa pun yang Anda gunakan untuk menulis, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa tersebut jika Anda menulis puisi. Dalam upaya untuk mengomunikasikan ide tertentu atau dipahami oleh audiens Anda, Anda akan bekerja ekstra untuk menemukan kata-kata yang paling cocok untuk digunakan.
Dalam upaya ini, pemahaman Anda tentang bahasa akan diperluas.
2. Bebas dari Aturan
Dengan lisensi kreatif sebagai penyair, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk melanggar aturan penulisan dan bahasa tertentu dalam upaya untuk menyampaikan ide-ide Anda.
Tidak ada yang memberi tahu Anda seberapa pendek atau panjang puisi Anda, juga tidak ada yang memberi tahu Anda gaya mana yang harus disesuaikan.
Apa yang dilakukan adalah memberi Anda kebebasan untuk menjadi penulis yang lebih baik – karena saat Anda melanggar aturan ini – Anda tanpa sadar membuat aturan baru.
3. Jadilah penulis yang lebih baik
Menjadi penulis puisi yang lebih baik akan selalu membuat Anda menjadi penulis yang lebih baik dalam segala hal.
Jadi, bahkan jika Anda memiliki rencana untuk melakukan beberapa waktu secara berbeda di masa depan, memperkuat keterampilan menulis puisi Anda akan membuatnya lebih mudah bagi Anda.
Who this course is for:
- mereka yang ingin menulis puisi
Instructor
Dian Nafi. Creative and Digital Enthusiast. Lulusan Arsitektur Undip dan Master Public Policy yang suka jalan-jalan, menulis fiksi dan non fiksi seputar kepesantrenan, kemuslimahan, kewirausahaan, motivasi dan pengembangan diri.
Tulisan dimuat di beberapa media, 42 buku dan 124 antologi/omnibook diterbitkan oleh 17 penerbit Indonesia. Di antaranya: Jendela-Zikrul Hakim, Quanta-Elexmedia, Bentang, Gramedia Pustaka Utama, Leutika, Hasfa, Imania-Mizan, Familia, Qudsi, Bypass, Javalitera, Plotpoint, Grasindo, Diandra, Divapress, Erlangga, Prenada, Nuansa, Visi Media, Indiva, dll.
Founder Hasfa, pegiat banyak komunitas, Litbang Fatayat NU Demak, Sekretaris KBIH Muslimat NU, Litbang CodingMum Bekraf, Kabid Organisasi GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Demak, Ketua Divisi Sastra DKD (Dewan Kesenian Daerah) Demak, Coach Gramedia Academy, Trainer Woman Will by Google, Trainer Gapura Digital by Google.
Profilnya dimuat di Harian Analisa Medan (2011) Buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) Alinea TV (2014) Koran Sindo (2014) Tribun Jateng (2015) Nakita (2016) TVKU (2018) kabareSemarang (2019)
Pemenang Favorit LMCR ROHTO 2011 dan 2013. Penulis Terpilih WS Kepenulisan PBA dan KPK 2011,
Menang Lomba Menulis bersama A Fuadi, dan antologi tersebut terpilih sebagai nominasi kategori Buku dan Desain Sampul Non Fiksi Terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2012,
Penulis Terpilih WS Cerpen Kompas 2012, Award PSA Grasindo 2013 dan 2014, Award BulanNarasi PlotPoint 2015, Novel Gus masuk short list kategori Desain Sampul Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2016,
Penerima Apresiasi Literasi dari Bupati 2017, Finalis Lomba Penyusunan Bahan Bacaan Pengayaan Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Sekolah Dasar Balai Bahasa Jawa Tengah 2018, Finalis Fellowship IBT Tempo 2018, Selected Paper Presented on International Conference at Radboud University, Nijmegen, Netherland 2019, Scholarship SGPP 2020, Awardee Postgraduate Bursary from Asian Studies Association of Australia 2021, Awardee Monash Herb Conference 2022.